6 Myths About the Health Benefits of Wine

Wine telah dinikmati oleh banyak orang selama berabad-abad, dan konsumsinya sering dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan. Tapi, di tengah-tengah banyaknya klaim tentang efek positifnya, ada juga kesalahpahaman yang perlu diluruskan. Mari kita lihat lebih dekat beberapa mitos yang paling umum seputar hubungan antara wine dan kesehatan.

Mitos #1: anggur merah adalah satu-satunya pilihan yang sehat

Benarkah hanya red wine yang baik untuk kesehatan Anda?

Tidak juga. Wine merah memang menjadi sorotan karena potensi manfaat kesehatannya, tetapi jenis wine lainnya juga dapat memberikan efek positif. Kuncinya terletak pada antioksidan, seperti resveratrol, yang ditemukan dalam kulit anggur merah.

Tapi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa white wine mungkin juga memiliki khasiat yang meningkatkan kesehatan, meskipun pada tingkat yang lebih rendah. Pada akhirnya, moderasi adalah kuncinya, apa pun jenis wine-nya.

Baca juga: 6 Karakteristik Wine Berdasarkan Asal Daerahnya

Mitos #2: Dengan manfaat kesehatannya, minum wine dapat menggantikan diet sehat dan olahraga

Apakah mungkin untuk menukar olahraga rutin untuk menikmati wine demi kesehatan yang lebih baik?

Sayangnya, tidak. Meskipun kita ingin sekali hal ini menjadi kenyataan, wine bukanlah pengganti yang ajaib untuk diet seimbang dan aktivitas fisik yang teratur. Memang konsumsi wine dalam jumlah sedang dapat memberikan beberapa manfaat, tapi tidak dapat menangkal efek negatif dari gaya hidup yang tidak sehat.

Untuk mendapatkan manfaat dari wine dan kesehatan yang baik, sangat penting untuk memelihara pola hidup yang sehat yang mencakup nutrisi dan olahraga yang tepat.

Mitos #3: lebih banyak konsumsi wine, lebih banyak manfaat kesehatan

Jika segelas wine baik untuk Anda, apakah itu berarti minum lebih banyak akan lebih baik untuk Anda?

Tidak juga. Meskipun konsumsi wine dalam jumlah sedang telah dikaitkan dengan manfaat kesehatan tertentu, minum berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah, termasuk kerusakan hati, kecanduan, dan peningkatan risiko kecelakaan.

Untuk menikmati potensi manfaatnya tanpa membahayakan kesehatan Anda, disarankan untuk membatasi diri Anda pada satu gelas (5 ons) wine per hari untuk wanita dan maksimal dua gelas untuk pria.

Baca juga: Apa Itu Sweet Wine (Anggur Manis)? Ini Jenis & Cara Buatnya

Mitos #4: wine dapat menyembuhkan atau mencegah penyakit

Beberapa orang percaya bahwa wine dapat membantu mencegah penyakit seperti kanker dan masalah jantung–apakah ini benar?

Meskipun ada beberapa penelitian yang menjanjikan yang menunjukkan potensi manfaat kesehatan, wine bukanlah obat untuk semua penyakit serius. Walaupun antioksidan dalam wine dapat berperan dalam pencegahan penyakit, namun tidak dapat dianggap sebagai pengganti perawatan medis atau perubahan gaya hidup yang direkomendasikan oleh ahli kesehatan.

Sangat penting untuk diingat bahwa penelitian ilmiah masih terus berlangsung, dan kesimpulan pasti tentang kemampuan penyembuhan wine belum ditetapkan.

Mitos #5: Wine non-alkohol juga bermanfaat bagi kesehatan

Apakah minum wine non-alkohol lebih sehat daripada wine biasa?

Wine non-alkohol memang mengandung beberapa antioksidan yang ada pada wine biasa. Meskipun wine NA mungkin menawarkan manfaat kesehatan tertentu, penting untuk diingat bahwa alkohol itu sendiri juga dapat berkontribusi pada efek positif yang diamati pada konsumsi wine dalam jumlah sedang.

Menghilangkan alkohol dapat mengurangi beberapa manfaat potensial, seperti peningkatan kesehatan jantung. Jadi, meskipun wine non-alkohol dapat menjadi alternatif yang cocok bagi mereka yang ingin menghindari alkohol, wine non-alkohol mungkin tidak memberikan manfaat kesehatan yang sama dengan wine beralkohol.

Baca juga: 8 Langkah Mencicipi Minuman Wine Seperti Profesional

Mitos #6: semua wine sama sehatnya

Jadi, apakah semua wine sama sehatnya, atau ada yang lebih baik dari yang lain?

Tidak semua wine diciptakan sama dalam hal manfaat kesehatan. Proses produksi, varietas anggur, dan wilayahnya dapat mempengaruhi kandungan antioksidan dan khasiat kesehatan wine secara keseluruhan.

Umumnya, wine yang terbuat dari anggur berkulit gelap, seperti Cabernet Sauvignon atau Pinot Noir, cenderung memiliki kadar antioksidan yang lebih tinggi. Selain itu, wine yang diproduksi dengan metode tradisional, tanpa penyaringan atau pemrosesan yang berlebihan, dapat menyimpan lebih banyak senyawa yang meningkatkan kesehatan.

Meskipun ada potensi manfaat kesehatan yang terkait dengan konsumsi wine dalam jumlah sedang, namun sangat penting untuk memisahkan antara fakta dan fiksi. Minum wine tidak boleh dianggap sebagai pengganti gaya hidup sehat atau perawatan medis. 

Moderasi, seperti biasa, adalah kuncinya. Jika Anda memilih untuk minum wine, lakukanlah secara bertanggung jawab dan bersamaan dengan diet seimbang dan olahraga teratur. Seiring dengan munculnya penelitian baru, kita akan terus mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan yang sebenarnya antara wine dan kesehatan.

Minuman.com menyediakan pilihan terlengkap minuman beralkohol. Pesan sekarang dan nikmati pengiriman ke pintu rumah Anda dengan cepat.

Shop Beli Wine by:

Minuman.com is Indonesia's largest and best priced selection of wine and spirits. Operating 365 days a year, we deliver your orders anywhere and anytime.

You might also like to read

  1. Why Cantarito is the Cocktail of the Summer
  2. Pinot Grigio vs. Pinot Gris
  3. Creative Twists on the Classic Vodka Martini
  4. The Hurricane Cocktail: A Classic Taste of New Orleans
  5. The Beginner’s Guide to Vermouth
  6. Discovering Riesling Wine: From Sweet to Dry and Everything in Between
  7. Why Cantarito is the Cocktail of the Summer
  8. Practical Tips to Make the Most of Oktoberfest
  9. Pinot Grigio vs. Pinot Gris
  10. Creative Twists on the Classic Vodka Martini
  11. Apéritif: The Perfect Start to Your Meal
  12. The Hurricane Cocktail: A Classic Taste of New Orleans