Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana minuman keras favorit Anda berubah dari bahan sederhana menjadi minuman yang kompleks dan penuh cita rasa?
Jawabannya terletak pada proses ajaib yang disebut distilasi atau penyulingan.
Hari ini, kita akan menyelami dunia penyulingan ini dan mengungkap rahasia di belakang pembuatan minuman beralkohol favorit Anda.
Apa yang dimaksud dengan fermentasi?
Pertama, fermentasi itu sebenarnya apa? Sederhananya, fermentasi adalah transformasi gula menjadi alkohol, yang terjadi lewat penambahan ragi.
Organisme mikroskopis ini mencerna gula dari biji-bijian atau buah-buahan dan mengubahnya menjadi alkohol dan karbon dioksida.
Proses ini menghasilkan alkohol dasar yang juga dikenal sebagai “wash” atau “mash.” ini merupakan dasar dari semua minuman beralkohol yang disuling.
Baca juga: Bagaimana Proses Produksi Wine dari Anggur ke Gelas?
Bagaiaman proses penyulingan minuman keras?
Jadi, bagaimana cara kita mendapatkan minuman keras berkualitas tinggi dari “mash” yang sederhana?
Proses penyulingan melibatkan dua langkah utama: pemisahan alkohol dari “mash” tersebut, dan pemurnian.
1. Pemisahan
Bagaimana cara memisahkan alkohol dari “mash”? Faktor terbesar adalah suhu panas dan dingin.
Karena alkohol memiliki titik didih yang lebih rendah daripada air, memanaskan cucian menyebabkan alkohol menguap dan naik, meninggalkan air dan kotoran lainnya.
Uap ini kemudian bergerak melalui sistem pendingin yang disebut kondensor, dimana ia didinginkan dan diubah kembali menjadi bentuk cair, yang dikenal sebagai “low wine.”
2. Pemurnian
Sekarang, setelah mendapatkan “low wine,” bagaimana cara mengubahnya menjadi wine yang baik?
Jawabannya terletak pada proses penyulingan kedua. Tahap ini memurnikan cairan yang bersisa, dan memisahkannya menjadi tiga bagian yang berbeda: head, heart, dan tail.
Setiap bagian memiliki karakteristik dan profil rasa yang unik, yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan rasa akhir dari minuman beralkohol.
Head
Head adalah uap pertama yang dikumpulkan selama penyulingan kedua.
Head kaya akan senyawa yang berbahaya dan pengotor lainnya, yang dapat menyebabkan rasa yang tidak diinginkan pada minuman.
Ini bahkan menjadi potensi risiko kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Heart
Heart adalah zona sempurna di tahap distilasi, yang mengandung rasa dan aroma yang paling diinginkan.
Heart mengandung konsentrasi etanol tertinggi dan pada akhirnya akan menjadi spirit akhir.
Tail
Tail adalah uap terakhir yang dikumpulkan, dan mengandung senyawa yang lebih berat yang dapat membuat minuman beralkohol terasa pahit.
Beberapa penyuling mungkin memilih untuk memasukkan sebagian kecil dari uap tail ke dalam produk akhir mereka untuk menambahkan kompleksitas rasa.
Tapi, terlalu banyak tail juga dapat berdampak negatif pada kualitas produk akhir.
Baca juga: Mengenal Proses Produksi Vodka
3. Penuaan
Bagaimana cara minuman beralkohol seperti whisky, rum, dan brandy, mendapatkan rasa, warna, dan kehalusannya yang khas?
Jawabannya adalah melalui proses penuaan.
Banyak minuman beralkohol disimpan di dalam tong kayu ek yang memberikan rasa dan warna dan unik seiring dengan berjalannya waktu.
Senyawa alami dari kayu bereaksi dengan alkohol, menghaluskan rasa yang keras, dan menambahkan kedalaman dan kompleksitas.
4. Pembotolan
Setelah proses penuaan selesai, minuman keras siap untuk dibotolkan.
Pada tahap ini, kadar alkohol dapat disesuaikan dengan cara menambahkan air dan perasa atau pemanis tambahan.
Terakhir, minuman keras dibotolkan, diberi label, dan dikirim ke pemesan.
Minuman.com menyediakan pilihan terlengkap untuk Wine dan minuman beralkohol lainnya. Pesan sekarang dan nikmati pengiriman ke pintu rumah Anda dengan cepat.