Pembuatan minuman keras selalu melewati dua proses: fermentasi dan distilasi. Vodka termasuk jenis minuman keras, jadi mudah untuk diasumsi bahwa proses produksinya sama dengan minuman keras lainnya.
Tapi sebenarnya, ada satu bagian dari proses pembuatan vodka yang berbeda dari minuman keras lain. Yuk, kita pelajari.
Baca juga: Apa Saja Jenis-jenis Vodka Yang Ada?
Persiapan Bahan
Langkah awalnya adalah mempersiapkan mash atau bubur gandum. Di proses ini, gandum dicampur dengan air dan ragi untuk membuat mash.
Bahan dasarnya bisa menggunakan gandum, jagung, atau jenis-jenis gandum lainnya. Mash dibuat dengan cara mencampur bahan-bahan ini dengan air di atas api panas.
Proses Fermentasi
Biasanya, mash ini langsung didistilasi. Namun, prosesnya berbeda dengan vodka. Mash ini dibiarkan mendingin selama satu atau dua minggu. Dalam kurun waktu ini, proses fermentasi terus berlanjut. Di akhir dua minggu, mash tersebut disaring dan yang bersisa adalah etanol.
Baca juga: Fakta-Fakta Menarik Mengenai Vodka
Proses Distilasi
Setelah ini, baru mash akan didistilasi. Tidak ada peraturan mengenai berapa kali etanol harus didistilasi. Namun, biasanya produsen vodka akan mendistilasi satu sampai lima kali, tergantung hasil kemurnian yang ingin dicapai. Untuk vodka yang lebih murni, akan didistilasi lebih banyak.
Walaupun melewati proses distilasi berkali-kali, hasil akhir dari proses ini tidak selalu murni. Terkadang masih ada sisa elemen beracun di dalam cairan minumannya. Karena ini, vodka melewati proses penjernihan menggunakan arang. Ini menghasilkan minuman and tampang dan rasanya jernih.
Di tahap ini, kadar alkohol vodka biasanya jauh lebih tinggi daripada batas maksimalnya. Jadi, vodka sering dilarutkan dengan air untuk mengurangi kadar alkoholnya sebelum dimasukkan ke botol.
Sedang mencari wine favoritmu? Minuman.com menyediakan beragam pilihan vodka yang luas. Pesan sekarang!