Tahukah Anda bahwa ada lebih dari dua kategori dari minuman anggur? Bukan hanya sekedar anggur merah dan anggur putih saja. Ada juga rosé, sparkling wine, dan dessert wine yang sering jadi minuman penutup santapan!
Kalau Anda pernah dengar mengenai varian anggur seperti sherry, port, atau vermouth, berarti Anda sudah sedikit mengenal tipe anggur yang disebut fortified wine. Ini merupakan anggur yang diperkaya.
Dibanding dengan botol-botol anggur lainnya, anggur yang diperkaya menggunakan proses produksi yang sedikit berbeda. Yuk, kenalan dengan varian anggur yang unik dan manis ini.
Apa itu fortified wine?
Anggur yang diperkaya, atau fortified wine, adalah jenis anggur yang mengandung kadar alkohol lebih tinggi daripada anggur biasa. Alkohol ditambahkan kepada fortified wine dengan cara menambahkan minuman keras ke anggur dalam proses produksi.
Biasanya, minuman keras yang ditambahkan adalah cognac atau brandy. Namun, walaupun anggur yang diperkaya mengandung minuman keras, minuman ini tetap disebut anggur dan tidak diklasifikasi sebagai minuman keras atau liquor.
Karena tambahan minuman keras tadi, anggur yang diperkaya mengandung kadar alkohol sampai sebanyak 20%, dibandingkan anggur-anggur lain yang hanya mengandung 10% sampai 15%. Walaupun alkoholnya tinggi, fortified wine tetap memiliki varian rasa manis dan asam.
Beberapa jenis anggur memiliki regulasi produksi tersendiri, terutama terkait daerah produksi dan buah anggur yang digunakan. Produksi fortified wine juga diregulasi. Ada peraturan yang meregulasi jenis minuman keras yang boleh digunakan untuk memperkaya anggur tersebut, dan juga kadar alkohol yang boleh ada di dalam produk akhirnya.
Baca juga: Perbedaan Utama Antara Berbagai Jenis Wine
Bagaimana cara pembuatan fortified wine?
Pembuatan fortified wine sedikit berbeda dengan anggur biasa. Walaupun proses fermentasi tetap berjalan, bedanya adalah penambahan minuman keras ke anggur yang tengah difermentasi.
Hasil anggur yang manis atau asam terdampak oleh jenis minuman keras yang ditambahkan, dan kapan minuman itu ditambahkan ke anggur. Kalau minuman keras ditambahkan sebelum proses fermentasi, akan menghasilkan anggur manis. Tapi, kalau minuman keras ditambahkan setelah fermentasi, hasil akhirnya adalah anggur yang asam.
Mengapa bisa begitu? Peran ragi dalam proses fermentasi adalah untuk memecahkan gula yang ada di dalam anggur. Sementara itu, minuman keras justru mematikan ragi. Saat minuman keras ditambahkan ke anggur sebelum fermentasi, ragi mati sebelum gula dapat dipecahkan sepenuhnya. Hasilnya, masih banyak gula bersisa di dalam minumannya.
Sementara itu, ketika minuman keras ditambahkan setelah fermentasi, berarti ragi mempunyai lebih banyak waktu untuk memecahkan gula sebelum dia dimatikan oleh alkohol. Berarti, minumannya akan lebih asam.
Baca juga: Membedakan Sparkling Wine dan Champagne
Jenis-jenis fortified wine
Walaupun fortified wine adalah kategori tersendiri, banyak jenis-jenis anggur yang diperkaya di bawah payung ini. Inilah beberapa tipe fortified wine yang paling terkenal, yang juga dikenal sebagai dessert wine.
1. Port
Port berasal dari Duoro Valley di Portugal. Minuman ini terkenal untuk varian anggur merah manisnya. Tapi, ada juga port putih, ruby port, tawny port, dan rosé port. Inilah beda antara semua jenis-jenisnya.
- Port putih terbuat dari anggur putuh yang berasal dari Duoro Valley
- Ruby port terkenal untuk warna merah tuanya
- Tawny port adalah fortified wine yang sangat manis. Dia dituakan di dalam tong ek dan mengandung rasa kacang-kacangan dan karamel
- Rosé port merupakan jenis port baru. Dia mengandung rasa-rasa stroberi, karamel, dan bunga violet
Port yang tersedia di minuman.com:
2. Sherry
Jenis fortified wine yang populer juga adalah sherry. Biasanya, jenis ini digunakan sebagai bahan masakan. Namun, bisa juga disajikan dengan makanan.
Sherry berasal dari daerah selatan Spanyol. Ia dibuat menggunakan anggur putuh. Hasilnya, sherry mengandung rasa buah kering dengan sedikit rasa kacang.
Seperti halnya dengan semua anggur yang diperkaya, tersedia sherry jenis manis dan juga asam, dengan kadar alkohol 15% sampai 22%.
Baca juga: The Art and Science of Decanting Wine
3. Vermouth
Vermouth beda dari fortified wine lainnya karena bukan hanya diperkaya dengan alkohol, dia juga ditambahkan aroma. Wangi vermouth identik dengan wangi rempah-rempah dan buah-buahan.
Jenis fortified wine ini juga tersedia dalam varian asam dan manis. Versi manisnya anggur merah yang sering digunakan dalam cocktail seperti Negroni dan Manhattan. Versi asamnya anggur putih yang pasti selalu digunakan dalam cocktail martini.
Vermouth yang tersedia di minuman.com:
Baca juga: 8 Langkah Mencicipi Minuman Wine Seperti Profesional
4. Madeira
Jenis fortified ini sering digunakan sebagai bahan saus. Ditemukan di Madeira, Portugal, rasa karamelnya ada dikarenakan langkah unik dalam proses produksinya.
Dalam pembuatan madeira, anggurnya dioksidasi lalu dipanaskan. Ini membantu anggur madeira untuk tahan lama, bahkan ratusan tahun!
Madeira yang tersedia di minuman.com:
5. Marsala
Untuk membuat marsala, bahan intinya adalah brandy. Brandy memberikan marsala rasa manis yang sangat unik, dan juga kadar alkohol 20%. Karena ini, marsala sering digunakan dalam kue atau makanan penutup.
Terdapat rasa buah kering, kacang-kacangan, dan gula merah di dalam marsala. Pantas saja dia selalu cocok digunakan untuk dessert. Rasa-rasa ini didapatkan dari proses penuaan selama 10 tahun di dalam tong ek.
Sedang mencari wine favoritmu? Minuman.com menyediakan beragam pilihan wine yang luas. Pesan sekarang!