The Craft of Beer and Wine: A Tale of Two Brews

Sekilas, Anda mungkin tidak menemukan kesamaan antara bir dan wine. Yang satu bersoda dan identik dengan pub, musim panas, dan pesta kuliahan. Yang satunya lagi lembut dan anggun, hanya dikonsumsi pada acara-acara khusus atau makan malam mewah. Namun, kedua minuman ini sebenarnya memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang Anda kira! Mari kita lihat kesamaan-kesamaan antara pembuatan wine dan pembuatan bir.

Semuanya dimulai dengan fermentasi

Baik bir maupun wine dimulai dengan proses fermentasi. Ini adalah saat ragi mengubah gula menjadi alkohol.

Untuk membuat wine, anggur dihancurkan dan dibiarkan berfermentasi, sedangkan untuk bir, gulanya berasal dari malt. Terlepas dari perbedaan ini, ilmu dasar fermentasi tetap sama di balik kedua minuman tersebut.

Bahan-bahannya penting

Selain anggur dan malt, bahan-bahan lainnya untuk bir dan wine sebenarnya sama. Keduanya membutuhkan air, ragi, dan sering kali perasa tambahan untuk menciptakan profil rasa yang unik.

Beberapa bir rumahan dan wine alami sering dicampur dengan buah-buahan atau rempah-rempah untuk menambah profil rasanya. Apa pun bahan tambahan yang dipilih oleh pembuat bir, itu akan menentukan kualitas produk akhir.

Efek terroir pada hasil akhir

Terroir adalah istilah Perancis yang menggambarkan bagaimana lingkungan mempengaruhi rasa minuman. Istilah ini sering digunakan ketika berbicara tentang wine, tetapi yang menarik, bir juga dapat mengekspresikan terroir melalui karakteristik regional dari bahan-bahannya.

Jika produsen bir menggunakan hop yang ditanam secara lokal, biasanya akan terasa jelas pada rasa birnya. Kandungan mineral air di wilayah tersebut juga akan mempengaruhi rasa bir yang dihasilkan.

Baik dalam bir maupun wine, terroir membantu menghubungkan peminumnya dengan tanah tempat minuman itu dibuat.

Pentingnya faktor waktu

Waktu dan kesabaran diperlukan dalam pembuatan bir dan wine. Kedua minuman ini dibiarkan menua untuk mengembangkan karakteristik terbaiknya.

Wine disimpan dalam tong atau botol untuk menyempurnakan rasanya, sementara jenis bir tertentu seperti lager atau ale dapat menjadi lebih enak jika dibiarkan untuk menua selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Waktu adalah elemen yang selalu meningkatkan kedalaman dan kompleksitas bir dan wine, sehingga penantian Anda akan worth it.

Keahlian produksi dalam setiap botol

Pada akhirnya, bir dan wine dicintai karena keahlian produksi di balik setiap botol atau gelasnya. Baik pembuat bir maupun pembuat anggur menuangkan kreativitas dan keterampilan mereka untuk membuat minuman unik yang menyatukan orang-orang. Baik Anda menikmati Sauvignon Blanc atau IPA, Anda akan merasakan buah dari tradisi yang sudah lama ada.

Bir dan anggur adalah lebih dari sekedar minuman beralkohol. Mulai dari fermentasi dan pemilihan bahan hingga penuaan dan pencampuran, kesamaan antara pembuatan wine dan pembuatan bir tidak dapat disangkal. Jadi, lain kali saat Anda menikmati segelas wine atau segelas bir, luangkan waktu sejenak untuk mengapresiasi kesenian yang sama di balik keduanya!

Shop Beer & Cider by:

Minuman.com is Indonesia's largest and best priced selection of wine and spirits. Operating 365 days a year, we deliver your orders anywhere and anytime.

You might also like to read

  1. Sparkling Limeade: The Perfect Refresher
  2. Everything You Need to Know About Ginger Ale
  3. Cocktail Recipes for Your Thanksgiving Feast
  4. A Quick Guide to Rosé Wine
  5. Why Cantarito is the Cocktail of the Summer
  6. Practical Tips to Make the Most of Oktoberfest