4 Informasi Pada Label Botol Wine yang Patut Diperhatikan

Ketika dihadapi dengan banyaknya pilihan anggur di toko, memilih botol yang benar menjadi hal yang menakutkan. Sulit untuk memutuskan jenis anggur yang enak dan akan Anda sukai. 

Pilihan ini lebih dari sekedar memilih antara anggur merah atau anggur putih. Dengan pilihan-pilihan ini, mungkin Anda berharap ada pakar anggur yang dapat membantu Anda memilih dengan benar. 

Namun, keterampilan memilih botol anggur yang benar sebenarnya dapat dipelajari sendiri. Label yang tertera di botol anggur memberikan semua informasi yang Anda perlukan tentang anggur tersebut. 

Pengertian akan informasi ini dapat membantu Anda membeli potol yang cocok untuk kebutuhan Anda. Inilah hal-hal yang dapat Anda pelajari dari label botol anggur.

1. Merek dan produsen

Hal pertama yang akan Anda lihat adalah merek anggur. Kebanyakan orang memilih botol anggur hanya karena mereknya ternama.

Anda juga akan melihat nama produsen anggur tersebut. Ini bisa nama perusahaan, keluarga, atau bahkan nama orang. 

Informasi produsen anggur dapat memberikan pengetahuan mengenai tempat produksi. Anggur yang diproduksi di perkebunan cenderung lebih berkualitas.

Baca juga: Perbedaan Utama Antara Berbagai Jenis Wine

2. Daerah asal

Menurut para pakar anggur, daerah asal atau “appellation” menjadi faktor utama yang menentukan kualitas anggur tersebut. 

Arti dari kata “appellation” adalah daerah asal dimana buah anggur ditanam dan bertumbuh sampai panen. Daerah asal sangat berefek kepada hasil akhir anggur.

“Appellation” dibagi menjadi beberapa daerah asal yang umum. Tempat-tempat ini ditentukan secara legal. 

Jika botol wine memiliki cap appellation, berarti para produsen anggur mengikuti syarat-syarat produksi yang ditentukan oleh masing-masing daerah. 

Syarat-syarat ini termasuk kadar alcohol, periode penuaan, dan varian anggur yang digunakan.

Appellation Uni Eropa

Anggur dari daerah-daerah Eropa berikut dapat diberikan label Geographical Indication (GI), yang memberikan informasi mengenai masing-masing daerah dimana anggur ditanam dan dipanen. 

Ini penting karena lokasi dan tanah di perkebunan anggur berdampak kepada anggur.

Anggur yang memiliki label GI lebih berkualitas daripada anggur tidak berlabel. Beberapa daerah bahkan menambahkan label PGI, yang berarti daerah tersebut terlindungi.

Berikut adalah daerah-daerah asal di Uni Eropa:

• Italy: Denominazione di Origine Controllata e Grantita (DOCG) and Denominazione di Origine Controllata (DOC)
• France: Appellation D’origine Contrôlée (AOC or AC)
• Spain: Denominación de Origen Calificada (DocA) and Denominación de Origen (DO)

Appelation Amerika Serikat

Anggur yang terbuat dari buah anggur Amerika diberikan label AVA (American Viticultural Areas).

Untuk mendapatkan label AVA, 75% dari anggur yang dipakai dalam satu botol harus datang dari daerah AVA. Pada saat ini, ada 267 daerah AVA di Amerika Serikat. Ini termasuk daerah California, Maryland, Arizona, Massachusetts, Oregon, dll.

Baca juga: Apa Itu Fortified Wine? Kenali Jenis & Cara Buatnya

3. Vintage

Dalam dunia anggur, kata “vintage” berarti tahun dimana anggur dipanen sebelum produksi. Mungkin Anda berpikir, mengapa yang tertera tahun panen dan bukan tahun produksi?

Bencana alam seperti badai dan banjir bandang yang terjadi pada satu tahun dapat berdampak kepada kualitas anggur. Bencana-bencana ini mengubah tanah pertanian dalam suatu daerah.

Maka sangat berguna untuk meriset tahun vintage ini untuk melihat, apakah ada kejadian-kejadian cuaca yang signifikan di tahun itu?

Tahun ini juga memberi tahu berapa lama botol tersebut melewati proses penuaan.

Baca juga: Mengenal Sistem Penilaian Anggur (Wine Scores) & Sejarahnya

4. Kadar alkohol

Informasi ini dapat membantu jika Anda mencari anggur untuk dicocokkan dengan makanan. Kadar alkohol normal adalah sekitar 13.5%. Anggur putih cenderung lebih rendah alkohol.

Anggur yang kadar alkoholnya lebih rendah biasanya lebih ringan pada lidah. Tipe ini cocok untuk disajikan dengan ayam, ikan, atau pasta.