Rum adalah alkohol yang berasal dari daerah Hindia barat di tahun 1600-an. Hari ini, rum sudah menjadi minuman beralkohol yang populer di seluruh dunia.
Terbuat dari tebu atau sirup gula, rum terkenal untuk rasanya yang manis. Namun walaupun dia bergula, dia tetap memiliki kualitas panas dari alkohol 40%.
Beberapa botol rum bahkan mengandung lebih dari itu. Kalau kamu memahami rum, kamu akan tahu bahwa ada dua jenis rum: rum putih dan rum tua.
Apa Itu White Rum?
White rum—yang juga dikenal sebagai light rum atau silver rum—adalah jenis rum yang jernih, ringan, dan serbaguna, sering digunakan dalam minuman tropis. Kalau kamu pernah menikmati mojito, daiquiri, atau piña colada, kemungkinan besar white rum adalah bahan utama yang bikin minuman itu terasa segar dan nikmat.
Kenapa disebut "white" rum? White rum biasanya diperam atau di-ageing dalam waktu singkat (sekitar 1–2 tahun), lalu disaring untuk menghilangkan warnanya. Proses penyaringan ini menjaga rasa tetap ringan dan bersih, tapi tetap memberikan dasar rasa yang lembut dan sedikit manis.
Jadi meskipun warnanya bening, kebanyakan white rum sebenarnya sudah melalui proses penuaan—warnanya hanya "dibersihkan" agar terlihat transparan.
White rum punya bodi yang ringan dengan rasa manis yang halus. Kadang kamu bisa mencium atau merasakan aroma vanila, kelapa, jeruk, atau tebu, tergantung dari bahan dan proses pembuatannya. Karena rasanya yang ringan dan mudah dicampur, white rum sering jadi pilihan utama untuk minuman yang segar dan beraroma buah.
Apa Itu Dark Rum?
Dark rum adalah "saudara" dari white rum, tapi dengan rasa yang lebih kaya, dalam, dan berani. Warna khasnya yang gelap—seperti cokelat tua atau merah keemasan—datang dari proses penuaan yang lebih lama. Dark rum punya karakter rasa yang hangat dan kompleks, dan enak dinikmati langsung atau dicampur dalam cocktail yang lebih kuat.
Dark rum mendapatkan warna dan rasanya dari proses penuaan dalam tong kayu ek yang dibakar. Kadang juga ditambahkan karamel atau molase setelah proses distilasi. Proses ini bisa berlangsung selama beberapa tahun, dan selama itu rum akan menyerap rasa dari kayunya. Inilah yang memberikan aroma dan rasa khas yang dalam dan unik.
Apa perbedaan antara rum putih dan rum hitam?
Apa perbedaan dari keduanya? Apakah lebih dari sekedar warnanya saja? Ayo kita coba untuk membedakan satu dari yang lain.
1. Proses penuaan
Walaupun kedua jenis rum terbuat dari bahan dasar yang sama dan melalui proses produksi yang sama, perbedaan utama antara rum putih dan rum tua adalah proses penuaannya.
Rum tua didiamkan di dalam tong ek yang sudah dihanguskan. Inilah cara rum ini mendapatkan warnanya yang cokelat-keemasan. Semakin lama dituakan, semakin gelap warnanya.
Bedanya, rum putih melewati proses penuaan di dalam tong yang terbuat dari besi tahan karat. Karena tidak ada warna yang dapat diserap oleh cairan rum, maka minuman tersebut tetap bening. Setelah penuaan, rum putih difilter lebih lanjut untuk memurnikan dan mencerahkan minumannya.
Baca juga: Mitos-mitos Alkohol Yang Menyesatkan!
2. Rasa
Proses penuaan bukan hanya berdampak pada warna, tapi juga pada rasa. Rum tua cenderung lebih berasa. Hal-hal yang bisa dicicipi dalam rum tua antara lain: gula tetes, karamel, vanila, dan berbagai macam rempah-rempah.
Rum tua juga memiliki wangi hangus yang didapatkan dari tong ek hangus. Dibanding rum putih yang jauh lebih ringan dan manis.
Baca juga: Cara Membuat Cocktail Ala Bartender
3. Penggunaan
Karena perbedaan di rasa, rum putih dan rum tua digunakan untuk membuat berbagai macam cocktail. Memang pada akhirnya semua kembali kepada selera.
Tapi beberapa resep cocktail memberikan instruksi spesifik untuk menggunakan antara rum putih atau tua, karena rasa dari masing-masing rum akan memberikan dampak berbeda pada cocktail tersebut.
Rum putih lebih sering dipakai dalam resep cocktail dimana rasa dari bahan-bahan lain perlu mencolok:
- Cuban Liberal
- Classic Daiquiri
- Mojito
Sementara itu, rasa dari rum tua dapat bekerja sama dengan baik dengan bahan-bahan dalam cocktail ini:
- Rum and coke
- Mai Tai
- Hurricane
Bisakah Mengganti Rum Putih dengan Rum Hitam?
Jawaban singkatnya adalah ya, Anda bisa mengganti rum putih dengan rum hitam di kebanyakan resep koktail, namun ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Meskipun kedua jenis rum terbuat dari bahan dasar yang sama—tebu atau molase—mereka berbeda dalam cara pengolahan dan pematangan, yang memberi mereka rasa dan kualitas yang unik.
Meskipun Anda bisa mengganti rum putih dengan rum hitam, rasa dan pengalaman yang didapatkan mungkin sedikit berbeda. Rum putih akan memberikan rasa yang lebih bersih dan ringan, sementara jika Anda menyukai rasa yang kaya dan kompleks yang dibawa oleh rum hitam, hasilnya mungkin tidak akan sama persis.
Namun, dengan sedikit penyesuaian pada pemanis atau bahan lainnya, Anda masih bisa menikmati koktail yang lezat. Semua ini adalah tentang eksperimen dan mencari tahu apa yang paling cocok dengan selera pribadi Anda!
Rum Putih dan Rum Hitam Populer di Minuman.com
Mencari rum favoritmu? Minuman.com menyediakan pilihan rum terlengkap. Pesan sekarang dan rum favoritmu akan diantar ke pintu rumahmu dengan pengiriman cepat.
White rum dan dark rum tersedia di minuman.com:

