Pernahkah Anda menatap menu dan bertanya-tanya, “Shochu atau soju—mana yang harus saya pilih?” Itulah dilema klasik antara shochu dan soju! Keduanya adalah minuman beralkohol yang halus dan serbaguna, tetapi berasal dari dunia yang berbeda dan masing-masing memiliki cerita uniknya sendiri.
Shochu cenderung memiliki rasa yang bumi dan halus, terbuat dari bahan-bahan seperti barley, beras, atau ubi jalar, sementara soju biasanya lebih ringan dan sedikit lebih manis, sering terbuat dari beras, gandum, atau bahkan pati seperti ubi jalar dan tapioka. Mari kita pelajari minuman-minuman ini di sini!
Apa itu Shochu?
Jadi, apa itu shochu? Shochu adalah minuman beralkohol tradisional Jepang yang biasanya lebih kuat daripada soju, dengan kandungan alkohol sekitar 25–35% ABV.
Berbeda dengan soju, shochu memiliki definisi hukum yang ketat dan dua kategori utama: korui shochu, yang diproduksi massal melalui distilasi terus menerus, dan otsurui (honkaku) shochu, yang didistilasi sekali dari bahan-bahan tertentu seperti barley, ubi jalar, beras, atau ampas sake.
Honkaku shochu mengandalkan jamur koji untuk memfermentasi pati menjadi gula, sehingga mempertahankan rasa kaya, bumi, dan kompleks dari bahan dasarnya. Variasi regional sangat beragam: shochu beras populer di Kumamoto, shochu jelai dan ubi jalar di Kyushu, dan Okinawa terkenal dengan awamori, shochu beras dengan jamur koji hitam.
Honkaku shochu dapat dinikmati langsung, dengan es, dicampur dengan teh atau minuman buah, atau bahkan dihangatkan untuk tegukan yang menenangkan.
Apa itu Soju?
Soju adalah minuman beralkohol distilasi ikonik Korea dengan sejarah yang bermula pada abad ke-13. Secara tradisional dibuat dari beras menggunakan ragi alami bernama nuruk, soju dulunya merupakan minuman buatan tangan dengan rasa unik dan kasar.
Namun, setelah Perang Korea, produksi minuman beralkohol berbasis biji-bijian dilarang, dan soju massal yang manis mengambil alih, dengan kandungan alkohol sekitar 16–25%.
Sejak tahun 1990-an, soju tradisional mulai bangkit kembali, didorong oleh produsen artisan dan generasi milenial yang mencari minuman beralkohol autentik dan bercita rasa kaya.
Saat ini, soju tersedia dalam berbagai varian, mulai dari versi klasik berbasis beras hingga hybrid inovatif, menawarkan rasa halus dan mudah dinikmati, baik diminum langsung, dalam shot, maupun dalam koktail.
Perbedaan Utama Antara Shochu dan Soju
Meskipun shochu dan soju mungkin terlihat serupa pada pandangan pertama, bahan baku, metode produksi, dan profil rasa mereka membedakan keduanya. Memahami perbedaan ini dapat membantu Anda menghargai setiap minuman dan memilih yang tepat sesuai selera atau kesempatan.
1. Bahan
Baik shochu maupun soju dapat dibuat dari berbagai bahan dasar, termasuk beras, barley, dan ubi jalar. Namun, shochu Jepang menonjol karena juga dapat dibuat dari gula merah, terutama di Kyushu, yang menambahkan kedalaman dan sedikit manis pada minuman tersebut.
Di sisi lain, soju Korea tradisional secara historis dibuat terutama dari beras, tetapi merek massal modern sering menggunakan singkong atau pati lainnya.
Perubahan bahan baku ini sebagian disebabkan oleh kondisi historis: selama Perang Korea dan tahun-tahun berikutnya, kelangkaan beras dan tantangan ekonomi mendorong pemerintah untuk melarang penggunaan beras dalam produksi alkohol antara tahun 1965 dan 1990.
Bahkan hingga saat ini, kebijakan ini masih memengaruhi cara banyak merek soju memperoleh bahan bakunya, sehingga menghasilkan beragam bahan dasar yang lebih luas dibandingkan dengan shochu tradisional.
2. Perbedaan dalam Produksi
Metode produksi shochu dan soju sangat berbeda dan secara besar-besaran menentukan rasa mereka. Soju sering kali didistilasi berulang kali untuk mencapai rasa halus dan netral, mirip dengan vodka.
Merek soju premium sering menonjolkan proses filtrasi yang ekstensif, seperti penggunaan arang bambu, untuk menciptakan minuman yang bersih dan mudah dinikmati. Dasar netral ini telah berkontribusi pada popularitas soju beraroma buah, menjadikannya serbaguna untuk koktail atau minum santai.
Sebagian besar soju di Korea Selatan saat ini diproduksi massal oleh perusahaan besar, dengan etanol yang didistilasi hingga sekitar 95% ABV, lalu dilarutkan dengan air dan dicampur dengan pemanis dan perasa.
Meskipun demikian, soju tradisional buatan tangan masih ada, dibuat dengan teknik yang lebih terjaga secara historis untuk rasa yang lebih kaya dan kompleks.
Di sisi lain, shochu di Jepang secara hukum dibagi menjadi dua kategori utama. Yang pertama, honkaku shochu diproduksi melalui distilasi tunggal dan diatur ketat baik dalam bahan baku maupun metode produksinya.
Jenis ini menonjolkan rasa alami bahan dasarnya, menghasilkan rasa gurih, bumi, dan kuat yang sangat dihargai oleh para penggemar. Jenis kedua, korui shochu, diproduksi melalui distilasi berkelanjutan, mirip dengan soju produksi massal.
Versi ini memiliki rasa bersih dan netral, menjadikannya lebih terjangkau dan sering digunakan sebagai dasar untuk likör seperti umeshu (anggur plum). Awamori dari Okinawa, yang terbuat dari beras indica berbutir panjang, secara teknis diklasifikasikan sebagai korui shochu berdasarkan undang-undang lisensi, tetapi metode produksi yang unik dan identitas regionalnya memberinya karakteristik yang berbeda dari shochu lainnya.
3. Profil Rasa
Rasa adalah di mana shochu dan soju benar-benar berbeda. Shochu mempertahankan nada bumi, kacang, atau manis dari bahan dasarnya, menawarkan pengalaman rasa yang kompleks dan halus.
Shochu barley cenderung memiliki rasa kacang dan lembut, shochu ubi jalar kaya dan bumi, sedangkan shochu beras halus dan sedikit harum. Shochu korui yang diproduksi massal, seperti soju, netral dan bersih, sering digunakan dalam koktail atau minuman campuran.
Soju, terutama varietas modern yang diproduksi massal, umumnya lebih ringan, manis, dan mudah diminum, dengan rasa dasar yang kurang menonjol. Namun, soju tradisional dapat memiliki sentuhan halus beras atau biji-bijian dan karakter hangat yang lembut, menawarkan pengalaman yang lebih halus bagi mereka yang mencari keaslian.
Rekomendasi Terbaik dari Minuman.com
Sekarang setelah Anda mengetahui perbedaan utama antara shochu dan soju, saatnya untuk menjelajahi beberapa pilihan terbaik yang bisa Anda coba di rumah.
Jika penasaran dengan keahlian tradisional Jepang atau klasik Korea, Minuman.com telah memilih dengan cermat opsi-opsi yang sesuai dengan setiap selera dan kesempatan.
A. Rekomendasi Shochu

- Momosuke Original - Barley Shochu
- Shifuku No Kaori Plum Shochu
- Daiyame - Sweet Potato Shochu
- Enma Red - Barley Shochu
B. Rekomendasi Soju

- Jinro Is Back Soju
- Jinro Chamisul - Fresh
- Jinro Chamisul - Strawberry
- Jinro Chamisul - Peach
- Jinro Chamisul - Green Grape
- Jinro Chamisul - Plum
- Jinro Chamisul - Lemon
- Jinro Chamisul - Grapefruit
Dapatkan Botol Minuman Anda Hari Ini!
Shochu menawarkan rasa yang kompleks dan seringkali beraroma tanah, dengan bahan dasar seperti barley, ubi jalar, atau beras, sementara soju cenderung lebih manis, ringan, dan lebih mudah dinikmati untuk minum santai atau campuran koktail. Saat Anda ingin mencoba sesuatu yang baru, ingatlah perbedaan ini.
Ingin menjelajahi rasa kaya Jepang dan Korea dari kenyamanan rumah Anda? Di Minuman.com, Anda dapat membeli shochu berkualitas tinggi dan membeli soju berkualitas tinggi yang sempurna untuk dinikmati, dicampur, atau dibagikan dengan teman.
Dari rasa shochu autentik hingga rasa halus dan mudah dinikmati soju premium, setiap botol dipilih dengan cermat untuk kualitas dan rasa. Jangan menebak-nebak dan pesan minuman favorit Anda dengan mudah di Minuman.com!

