Jika Anda pernah berdiri di depan rak bourbon, bertanya-tanya apakah akan mengambil botol berlabel putih atau saudaranya yang lebih gelap dan ramping, Anda tidak sendirian. Jim Beam White dan Jim Beam Black mungkin berasal dari garis keturunan Kentucky yang sama, tetapi kedua bourbon ini menempuh jalan yang berbeda setelah meninggalkan tong.
Jadi, mari kita bahas apa yang membedakannya dan mengapa Anda mungkin memilih salah satunya, tergantung pada suasana hati Anda (atau selera yang Anda sukai).
Sebuah Merek yang Bersinar dengan Sejarah
Kisah Jim Beam dimulai pada tahun 1795 ketika Jacob Beam menjual tong pertama wiski "Old Jake Beam". Keluarga Beam telah menjaga semangat bourbon tetap menyala selama perang, pelarangan, dan ketenaran global, menjadikan Jim Beam terkenal sebagai salah satu nama paling ikonik dalam dunia wiski.
Saat ini, Jim Beam masih dibuat di Clermont, Kentucky, dan masih mengikuti aturan pembuatan bir yang sama yang disempurnakan Jacob Beam lebih dari dua abad lalu: 77% jagung, 13% gandum hitam, dan 10% jelai malt. Bir ini klasik, lembut, dan jelas beraroma bourbon.
Label: Kerah Putih vs Dasi Hitam
Sekilas, perbedaannya terletak pada estetika. Jim Beam White memiliki label putih yang familiar, mudah didekati, dan langsung dikenali. Seperti teman yang dapat diandalkan dan selalu ada, tidak pernah canggung. Sebaliknya, Jim Beam Black , tampak seperti datang untuk makan malam di restoran steak. Ramping, gelap, dan sedikit misterius.
Namun perbedaan sesungguhnya terletak pada emas cair di dalamnya.
The Age: Waktu Akan Membuktikannya
Salah satu perbedaan paling signifikan antara Jim Beam White dan Black adalah usia.
Jim Beam White (yang secara resmi dikenal sebagai Jim Beam Kentucky Straight Bourbon Whiskey ) berumur 4 tahun, yang sebenarnya lebih lama dari batas minimal legal yaitu 2 tahun untuk bourbon murni. Dibotolkan dengan kadar alkohol 40% ABV (80 proof) dan dirancang untuk serbaguna, sehingga mudah diminum, dicampur, dan terjangkau.
Jim Beam Black membanggakan slogan "Extra-Aged," dan itu bukan omong kosong pemasaran. Dulunya, bir ini mencantumkan usia 6–8 tahun, tetapi sekarang tidak mencantumkan usia (NAS), meskipun secara umum masih diyakini telah berusia sekitar 6 tahun atau lebih. Bir ini juga dikemas dalam botol dengan kadar ABV 43% (86 proof), sehingga memberikan sensasi rasa yang lebih kaya dan sedikit lebih kuat. Black Label membutuhkan waktu yang lama untuk dimatangkan dalam tong kayu ek Amerika yang hangus. Penuaan ekstra itu menghasilkan kedalaman, kompleksitas, dan tepi yang lebih halus.
Rasa: Ringan vs Berani
Mari kita bahas tentang pembeda yang mungkin paling penting. Kedua bourbon memiliki DNA yang sama, tetapi karakternya sangat jelas terlihat saat Anda menuangkannya ke dalam gelas.
Ringan dan halus
Catatan manis dari vanilla, karamel, dan sedikit kayu ek
Akhir yang sedikit pedas dengan sedikit rasa panas
Cocok untuk koktail atau minuman santai
Berbadan lebih berisi dan lebih dewasa
Karamel yang lebih kaya, kayu ek panggang, dan aroma permen toffee
Rempah-rempah halus dengan hasil akhir yang lebih halus
Cocok untuk diminum langsung atau dengan es batu
Mana yang Cocok untuk Anda?
Jika Anda mencari campuran yang hebat, botol yang cocok untuk acara kumpul-kumpul, atau sekadar sesuatu yang santai untuk bersantai, Jim Beam White memenuhi semua kriteria tersebut. Mudah digunakan, klasik, dan cocok dipadukan dengan apa pun.
Namun, jika Anda menginginkan bourbon dengan sedikit lebih banyak kompleksitas, sesuatu untuk dinikmati di saat yang tenang atau membuat paman Anda yang suka wiski terkesan, Jim Beam Black jelas merupakan langkah selanjutnya yang tepat. Baik Anda tim Putih atau tim Hitam, Anda tetap menikmati sepotong sejarah bourbon Amerika.
Lihatlah kedua botol (dan mungkin lebih banyak lagi!) dalam koleksi Jim Beam kami dan lihat mana yang sesuai dengan gaya Anda. Atau lebih baik lagi, beli keduanya dan tentukan sendiri favorit Anda!